Esensi Bimbingan dan Konseling pada
Satuan Jenis Pendidikan Umum, Kejuruan, Keagamaan dan Khusus
Pendidikan
umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan
pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Didalam pendidikan umum terdapat dua jenjang yaitu
dasar (SD/MI, SMP/MTS), dan menengah (Menengah umum seperti: SMA/MA, dan
menengah kejuruan (SMAK/MAK)).
Pendidikan
kejuruan adalah pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didiknya untuk
dunia kerja. Dalam pendidikan ini peserta didik akan dilatih dengan pengetahuan
dan keterampilan (skill) tertentu. Yang termasuk pendidikan kejuruan yaitu SMK
dan MAK.
Sedangkan
pendidikan keagamaan yaitu pendidikan yang mempersiapkan peserta didiknya
dengan ilmu-ilmu keagamaan, misalnya diniyah, pesantren, dsb.
Pendidikan
khusus adalah pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang berkebutuhan
khusus, seperti sekolah autis, dll.
Secara
umum, konsep-konsep penyelenggaraan bimbingan yang sudah ada dapat dipergunakan
dalam pendidikan manapun. Akan tetapi untuk pendidikan kejuruan tentunya
konselor harus menyesuaikan dengan kebutuhan konselinya terkait permasalahan
yang berhubungan dengan dunia kerja. Sedangkan untuk pendidikan informal dan
nonformal dapat juga menggunakan konsep penyelenggaraan bimbingan dalam
pendidikan formal dengan membuat penyesuaian dengan karakteristik peserta
didiknya. Misalkan dalam pendidikan khusus, konselor harus melakukan konsultasi
dan kolaborasi dengan guru sekolah khusus, psikolog, ahli terapis, dsb.
1.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling pada Satuan Jenis Pendidikan Umum, Kejuruan, Keagamaan
dan Khusus
·
Tujuan bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan umum, yaitu:
(1) Memahami
diri dan lingkungannya
(2) Merencanakan
studi dan kariernya
(3) mengembangkan
potensinya seoptimal mungkin
(4) menyesuaikan
diri dengan lingkungannya
(5) mengatasi
hambatan atau kesulitan yang dihadapinya
(6) mengaktualiasikan
dirinya secara pertanggung jawab
·
Tujuan bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan kejuruan, yaitu:
(1) Memahami
dan menerima potensi dirinya
(2) Memahami
lingkungan terkait dunia kerjanya
(3) Membuat
perencanaan studi dan kariernya
(4) Menentukan
pilihan peminatan yang tepat
(5) menyesuaikan
diri dengan lingkungan dunia kerja
(6) mengatasi
hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya
(7) mengaktualiasikan
dirinya secara pertanggung jawab.
·
Tujuan bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan keagamaan, yaitu:
(1) memahami potensi
diri, bakat, minat dan nilai-nilai hidup yang dimiliki;
(2) menerima diri
termasuk nilai-nilai yang dianut terutama nilai religi/ keagamaan;
(3) memahami lingkungan
sosial budaya di mana ia sedang belajar termasuk lingkungan yang terkait dengan
aktivitas keagamaan yang sedang ditekuni;
(4) mengadakan
penyesuaian diri dengan lingkungannya;
(5) membuat perencanaan
dalam menyelesaikan studi, perencanaan karir dan perencanaan kehidupannya di
masa yang akan datang;
(6) mengatasi hambatan
atau konflik-konflik yang dihadapi dalam studi maupun dalam kehidupan secara
umum; dan
(7) mengaktualiasikan
dirinya secara pertanggung jawab.
·
Tujuan bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan khusus, yaitu:
(1) memahami potensi,
bakat, minat dan kekhususan yang ada pada dirinya baik pada kelebihan maupun
kekuarangannya;
(2) menerima kelebihan
dan kelemahan serta kekhususan yang dimiliki;
(3) mengenali
lingkungan yang dapat mendukung atas pengembangan potensi yang dimiliki;
(4) mengadakan
penyesuaian diri atas kekhususan yang dimiliki diri;
(5) mengadakan
penyesuaian diri dengan lingukungan sosialnya;
(6) mengembangkan
potensi unggul yang dimiliki seoptimal mungkin;
(7) mengatasi hambatan
atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan
(8) mengaktualiasikan
dirinya secara pertanggung jawab
2.
Tema-tema
Layanan Bimbingan dan Konseling pada Satuan Jenis Pendidikan Umum, Kejuruan,
Keagaman dan Khusus
Tema bimbingan bersifat umum sebagai
suatu kesatuan yang utuh dalam 4 bidang bimbingan yaitu pribadi, social,
belajar, dan karier peserta didik. Selain itu tema erat kaitannya dengan materi
bimbingan yang akan diberikan.
a.
Tema
Bimbingan dan Konseling di Bidang Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi dimaksudkan untuk
mengembangkan aspek pribadi peserta didik agar lebih optimal dan mencapai
kebahagiaan dalam kehidupannya. Tema-tema yang dapat digunakan antara lain:
mengembangkan potensi diri, manajemen waktu, dll
b.
Tema
Bimbingan dan Konseling di Bidang Bimbingan Sosial
Bimbingan social bertujuan mengembangkan
segala potensi diri konseli yang berkaitan dengan aspek sosialnya. Dengan
bimbingan social diharapkan konseli dapat menjadi pribadi yang menyenangkan,
dapat diterima oleh lingkungannya, dsb. Tema yang dapat dikembangkan antara
lain : mengatasi konflik dalam pergaulan, mengembangkan nilai-nilai kehidupan,
dll.
c.
Tema
Bimbingan dan konseling di Bidang Bimbingan Belajar
Tujuan bimbingan belajar adalah agar
konseli memahami kelebihan dan kekurangannya dalam belajar sehingga potensinya
dapat berkembang dengan baik. Tema-tema dalam bimbingan belajar antara lain:
kebiasaan belajar yang efektif, mengenal gaya belajar, mengatasi sulit
konsentrasi saat belajar, dll.
d.
Tema
Bimbingan dan Konseling di Bidang Bimbingan Karier
Bimbingan dan konseling karir bertujuan menfasilitasi perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidup konseli. Tema yang dapat
dikembangkan antara lain: mengenal perguruan tinggi negeri dan swasta,
menentukan jenis pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat, dll.
No comments:
Post a Comment