Esensi Bimbingan dan Konseling 2


Esensi Bimbingan dan Konseling pada Satuan Jenis Pendidikan Umum, Kejuruan, Keagamaan dan Khusus

Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Didalam pendidikan umum terdapat dua jenjang yaitu dasar (SD/MI, SMP/MTS), dan menengah (Menengah umum seperti: SMA/MA, dan menengah kejuruan (SMAK/MAK)).

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didiknya untuk dunia kerja. Dalam pendidikan ini peserta didik akan dilatih dengan pengetahuan dan keterampilan (skill) tertentu. Yang termasuk pendidikan kejuruan yaitu SMK dan MAK.
Sedangkan pendidikan keagamaan yaitu pendidikan yang mempersiapkan peserta didiknya dengan ilmu-ilmu keagamaan, misalnya diniyah, pesantren, dsb.
Pendidikan khusus adalah pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus, seperti sekolah autis, dll.
Secara umum, konsep-konsep penyelenggaraan bimbingan yang sudah ada dapat dipergunakan dalam pendidikan manapun. Akan tetapi untuk pendidikan kejuruan tentunya konselor harus menyesuaikan dengan kebutuhan konselinya terkait permasalahan yang berhubungan dengan dunia kerja. Sedangkan untuk pendidikan informal dan nonformal dapat juga menggunakan konsep penyelenggaraan bimbingan dalam pendidikan formal dengan membuat penyesuaian dengan karakteristik peserta didiknya. Misalkan dalam pendidikan khusus, konselor harus melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan guru sekolah khusus, psikolog, ahli terapis, dsb.

1.      Tujuan Bimbingan dan Konseling pada Satuan Jenis Pendidikan Umum, Kejuruan, Keagamaan dan Khusus
·         Tujuan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan umum, yaitu:
(1)   Memahami diri dan lingkungannya
(2)   Merencanakan studi dan kariernya
(3)   mengembangkan potensinya seoptimal mungkin
(4)   menyesuaikan diri dengan lingkungannya
(5)   mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapinya
(6)   mengaktualiasikan dirinya secara pertanggung jawab
·         Tujuan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan kejuruan, yaitu:
(1)   Memahami dan menerima potensi dirinya
(2)   Memahami lingkungan terkait dunia kerjanya
(3)   Membuat perencanaan studi dan kariernya
(4)   Menentukan pilihan peminatan yang tepat
(5)   menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja
(6)   mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya
(7)   mengaktualiasikan dirinya secara pertanggung jawab.
·         Tujuan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan keagamaan, yaitu:
(1) memahami potensi diri, bakat, minat dan nilai-nilai hidup yang dimiliki;
(2) menerima diri termasuk nilai-nilai yang dianut terutama nilai religi/ keagamaan;
(3) memahami lingkungan sosial budaya di mana ia sedang belajar termasuk lingkungan yang terkait dengan aktivitas keagamaan yang sedang ditekuni;
(4) mengadakan penyesuaian diri dengan lingkungannya;
(5) membuat perencanaan dalam menyelesaikan studi, perencanaan karir dan perencanaan kehidupannya di masa yang akan datang;
(6) mengatasi hambatan atau konflik-konflik yang dihadapi dalam studi maupun dalam kehidupan secara umum; dan
(7) mengaktualiasikan dirinya secara pertanggung jawab.
·         Tujuan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan khusus, yaitu:
(1) memahami potensi, bakat, minat dan kekhususan yang ada pada dirinya baik pada kelebihan maupun kekuarangannya;
(2) menerima kelebihan dan kelemahan serta kekhususan yang dimiliki;
(3) mengenali lingkungan yang dapat mendukung atas pengembangan potensi yang dimiliki;
(4) mengadakan penyesuaian diri atas kekhususan yang dimiliki diri;
(5) mengadakan penyesuaian diri dengan lingukungan sosialnya;
(6) mengembangkan potensi unggul yang dimiliki seoptimal mungkin;
(7) mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan
(8) mengaktualiasikan dirinya secara pertanggung jawab
2.      Tema-tema Layanan Bimbingan dan Konseling pada Satuan Jenis Pendidikan Umum, Kejuruan, Keagaman dan Khusus
Tema bimbingan bersifat umum sebagai suatu kesatuan yang utuh dalam 4 bidang bimbingan yaitu pribadi, social, belajar, dan karier peserta didik. Selain itu tema erat kaitannya dengan materi bimbingan yang akan diberikan.
a.      Tema Bimbingan dan Konseling di Bidang Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi dimaksudkan untuk mengembangkan aspek pribadi peserta didik agar lebih optimal dan mencapai kebahagiaan dalam kehidupannya. Tema-tema yang dapat digunakan antara lain: mengembangkan potensi diri, manajemen waktu, dll
b.      Tema Bimbingan dan Konseling di Bidang Bimbingan Sosial
Bimbingan social bertujuan mengembangkan segala potensi diri konseli yang berkaitan dengan aspek sosialnya. Dengan bimbingan social diharapkan konseli dapat menjadi pribadi yang menyenangkan, dapat diterima oleh lingkungannya, dsb. Tema yang dapat dikembangkan antara lain : mengatasi konflik dalam pergaulan, mengembangkan nilai-nilai kehidupan, dll.
c.       Tema Bimbingan dan konseling di Bidang Bimbingan Belajar
Tujuan bimbingan belajar adalah agar konseli memahami kelebihan dan kekurangannya dalam belajar sehingga potensinya dapat berkembang dengan baik. Tema-tema dalam bimbingan belajar antara lain: kebiasaan belajar yang efektif, mengenal gaya belajar, mengatasi sulit konsentrasi saat belajar, dll.
d.      Tema Bimbingan dan Konseling di Bidang Bimbingan Karier
Bimbingan dan konseling karir bertujuan menfasilitasi  perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidup konseli. Tema yang dapat dikembangkan antara lain: mengenal perguruan tinggi negeri dan swasta, menentukan jenis pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat, dll.

No comments:

Post a Comment