Jenis dan Teknik Layanan Bimbingan dan Konseling pada Jalur Pendidikan Formal


 Jenis dan Teknik Layanan Bimbingan dan Konseling pada Jalur Pendidikan Formal


Di dalam rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal, telah dipetakan jenis layanan beserta penggunaan tekniknya, berdasarkan pada komponen pelayanan, meliputi pelayanan dasar, pelayanan responsif, pelayanan peminatan dan perencanaan individual dan dukungan system, sebagai berikut:



a.      Jenis dan Teknik Layanan pada Pelayanan Dasar
1)      Bimbingan Kelas/ Bimbingan Klasikal, merupakan layanan yang diberikan secara langsung di kelas melalui tatap muka dan terjadwal setiap minggunya. Layanan ini hampir sama dengan proses pembelajaran pada umumnya. Adapun teknik-teknik layanan yang bisa digunakan antara lain : teknik ekspositori, diskusi kelompok, diskusi kelas, teknik permainan simulasi, bermain peran dan sebagainya.
2)      Layanan Orientasi, merupakan kegiatan membantu peserta didik agar memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, terutama lingkungan di mana mereka menempuh pendidikan. Layanan ini dapat dilakukan secara klasikal maupun kelompok besar dengan metode ceramah. Selain itu dapat juga dilakukan dengan menggunakan berbagai macam media, misalnya brosur, pamflet, papan bimbingan, dsb.
3)      Layanan Informasi, merupakan pemberian informasi tentang berbagai hal yang terkait dengan bidang pribadi, sosial, belajar maupun karir, sesuai dengan kebutuhan, dalam rangka perkembangan optimal konseli. Penyampaian informasi dapat dilaksanakan secara langsung melalui pertemuan tatap muka maupun melalui media, seperti dalam melaksanakan layanan orientasi. Teknik dalam layanan orientasi dapat digunakan dalam layanan informasi.
4)      Bimbingan Kelompok, merupakan pelayanan bimbingan yang diberikan kepada konseli, dikelola dalam kelompok-kelompok kecil (anggota kelompok antara 5 – 10 orang). Layanan ini dimaksudkan untuk merespon kebutuhan dan minat sekelompok konseli atas materi-materi tertentu dalam rangka pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Teknik yang dapat digunakan antara lain: diskusi kelompok, bermain peranan (role playing), permainan simulasi, permainan kelompok, cinema edukasi, dll.
5)      Layanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi), merupakan aktivitas mengumpulkan data atau informasi tentang diri konseli dan lingkungannya. Hal ini diperlukan agar konselor lebih mudah memahami kondisi konseli secara komprehensif. Teknik yang digunakan adalah tes dan non tes.
b.      Jenis dan Teknik Layanan pada Pelayanan Responsif
1)      Konseling Individual dan Konseling Kelompok
Konseling individual dan konseling kelompok bertujuan untuk membantu konseli memecahkan permasalahan yang dihadapinya agar mampu berkembang dengan optimal. Adapun teknik yang bisa digunakan disesuaikan dengan ancangan konseling yang dipakai dan relevan dengan masalah klien.
2)      Referal
Layanan referral adalah bentuk pelayanan BK ketika konselor merasa tidak mampu dan tidak berwenang mengatasi permasalah konselinya, maka konselor wajib mengalihtugaskan konselinya kepada pihak yang lebih kompeten dan berwenang. Dalam pelaksanaannya konselor haruslah berkoordinasi dengan kepala sekolah karena referral berkaitan dengan pihak luar sekolah.
3)      Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Kolaborasi dilakukan untuk menunjang efektifitas dan efisiensi layanan. Ketika konselor menangani permasalah yang didalamnya membutuhkan keterlibatan pihak lain, maka konselor harus berkolaborasi dengan pihak tersebut. Misalnya dengan guru mapel, wali kelas dalam menangani kesulitan belajar mapel bahasa inggris.
4)      Konsultasi
Konsultasi erat kaitannya dengan kolaborasi. Biasanya ketika konselor melakukan konsultasi akan cenderung dilanjutkan dengan kolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan. Konsultasi dapat dilakukan dengan pihak internal maupun eksternal sekolah.
5)      Bimbingan Teman Sebaya
Bimbingan teman sebaya dilakukan dengan cara melatih teman konseli untuk memberikan layanan. Teman sebaya dapat menjadi mentor maupun mediator antara konseli dan konselor. Teman sebaya dapat menjadi media layanan yang efektif karena konseli kemungkinan besar akan mudah terbuka kepada teman sebayanya tersebut.
6)      Konferensi kasus
Konferensi kasus merupakan jenis dan teknik bimbingan yang dilakukan dengan cara membahas permasalahan konseli dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan konseli, misalnya kepala sekolah, orang tua, wali kelas, guru mapel, dll. Hal ini dilakukan agar ditemukan jalan keluar yang dapat memuaskan semua pihak termasuk konseli.
7)      Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah (home visit) merupakan teknik layanan yang bertujuan mengetahui lebih detail dan riil tentang kondisi diri, orang tua dan lingkungan konseli. Selain itu konselor dapat mengetahui aktifitas sehari-hari konseli. Keseluruhan data yang didapatkan tentu dapat dipergunakan guna mendukung upaya pemecahan permasalahan konseli.
c.       Jenis dan Teknik Layanan pada Pelayanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Dalam hal peminatan maupun perencanaan individual, konselor membantu konseli dalam mengenali potensi bakat dan minat yang dimiliki. Selanjutnya konseli dibantu dalam menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya, sehingga ia bisa memahami diri, menerima diri, mengarahkan dan dapat mengambil keputusan secara tepat perencanaan yang terkait dengan pendidikan, karier maupun perencanaan hidup yang lain.
Di dalam Permendikbud 111 tahun 2014, disebutkan bahwa aktivitas guru BK/ konselor dalam pelayanan peminatan, meliputi:
(1) memberikan informasi kepada peserta didik tentang program sekolah; (2)melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik;
(3) layanan lintas minat;
(4) layanan pendalaman minat;
(5) layanan pindah minat;
(6) layanan pendampingan peminatan;
(7) pengembangan dan penyaluran;
(8) evaluasi dan tindak lanjut.
d.      Jenis dan Teknik Komponen Dukungan Sistem
1)      Pengembangan Profesi
Pengembangan profesi adalah upaya untuk terus mengembangkan profesionalisme konselor. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti Training, aktif di MGBK, sering mengikuti seminar dan workshop, serta melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
2)      Manajemen Program
Manajemen program BK dirancang dan dikelola secara terpadu dengan program sekoalah. Segala kebutuhan fasilitas BK biasanya dirancang setiap awal tahun pelajaran bersamaan dengan rapat kerja penyusunan anggaran sekolah.
3)      Riset dan Pengembangan
Riset dan pengembangan adalah upaya untuk terus mengembangkan keterampilan konselor. Riset yang dapat dilakukan oleh konselor antara lain penelitian tindakan bimbingan, riset pengembangan media, dsb.
e.      Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada Jalur Pendidikan Formal
Evaluasi sebagai suatu rencana terstruktur dan terukur bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan ketercapaian sebuah layanan. Evaluasi menjadi media yang efektif untuk mengetahui apakah suatu program sudah berhasil, apakah perlu dilanjutkan dengan perbaikan ataupun dihentikan.
Adapun langkah-langkah evaluasi, antara lain:
1)      Mengidentifikasi tujuan evaluasi
2)      Membuat perencanaan evaluasi
3)      Melaksanakan rencana evaluasi
4)      Melakukan tindak lanjut (follow up)

No comments:

Post a Comment