Upaya
Pengembangan Karir
Proses pemilihan
kerja telah berlangsung sejak dini disaat seorang anak menetapkan pilihan
sekolah. Para remaja telah mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan,
sekalipun dasar pertimbangannya belum cukup luas, terutama yang berkaitan
dengan pandangan masa depan yang belum menetap. Oleh karena itu, mereka masih
memerlukan arahan dan bimbingan dari orang tua atau pembimbing.
Banyak faktor yang digunakan
sebagai dasar untuk menentukan pilihan pekerjaan, antara lain :
Bakat, minat dan hobi
Kemampuan yang dipunyai
Jenis kelamin
Jenis pekerjaan
Dalam proses
pengembangan karir ini, remaja sering mengalami masalah atau hambatan-hambatan
dalam memilih karirnya antara lain :
Ø Hambatan
yang berasal dari dalam dirinya
Masalah yang berasal dari dalam
dirinya antara lain ketidak
sesuaian
minat remaja dengan kemampuannya. Misalnya : ia ingin menjadi dokter, tetapi
kemampuannya dalam mata pelajaran IPA dan matematika tidak memadai.
Ø Hambatan
yang berasal dari lingkungannya
Masalah
yang berasal dari luar dirinya, terutama lingkungan keluarga yaitu orang tua
dan kondisi sosial ekonominya, ketidakseesuaian bakat, minat, dan hobi dengan
orang tua dan jenis kelamin. Misalnya : orang tua menghendaki atau memaksa
anaknya untuk memilih jurusan tertentu sekalipun anak tersebut tidak suka atau
tidak mampu. , anak perempuan mempunyai bakat dan hobi bulu tangkis dan ingin
menjadi olahragawan tetapi orang tuannya tidak mendukung anaknya menjadi
olahragawan karena tidak suka.
Ø Hambatan
yang berasal dari dalam diri anak dan dari lingkungannya
Masalah yang
berasal dari dalam diri anak dan lingkungan antara lain kemampuan anak dengan
kondisi orang tua dan sosial ekonominya. Misalnya : anak minat menjadi seorang
dokter tetapi kemampuan anak dalam pelajaran IPA dan matematika rendah ditambah
pula ekonomi keluarganya rendah sehingga tidak mampu untuk membiayai anaknya
kuliah di jurusan kedokteran.
Ada beberapa hal yang perlu
dilakukan oleh remaja yang mengalami masalah atau kesulitan dalam memilih
karir, yaitu :
Pelajari diri sendiri, karena
kesadaran diri tentang bakat, minat dan hobi, kemampuan dan ciri-ciri pribadi
yang dia miliki merupakan kunci dari ketepatan perencanaan karir.
Bekerja di bidang apa yang dirasa
paling sesuai
Tulislah rencana dan cita-citamu
secara formal.
Biasakan diri dengan tuntunan
pekerjaan tertentu yang kamu minati.
Tinjau dan bicarakan lagi dengan
orang lain termasuk orang tua.
Jika ternyata pilihan karirmu tidak
cocok, hentikan.
Ulangi langkahnya dari awal sampai
benar-benar menemukan karirmu yang paling cocok.
Bakat
Tujuan
pendidikan pada dasarnya menyediakan lingkungan yang dapat memupuk potensi
peserta didik. Untuk itu, maka calon pendidik perlu mendapatkan bekal mengenai
keberbakatan ini.
Potensi
yang dimaksud meliputi potensi yang
bersifat umum dan potensi yang bersifat khusus. Potensi umum mengacu pada
kecerdasan, sementara itu potensi khusus merujuk pada keberbakatan. Sebelumnya,
para ahli menganggap keberbakatan meliputi intelektualitas yang melebihi
rat-rata.
Pengertian
anak berbakat yang disepakati oleh para ahli di Indonesia (dalam
Munandar,1999)adalah anak-anak yang oleh para ahli professional ditengarai
sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena memiliki
kemampuan-kemampuan unggul. Kemampuan unggul tersebut dapat berupa potensi yang
bersifat laten akademik khusus, kemampuan berpikir kreatif produktif, kemampuan
memimpin, kemampuan dalam satu bidang seni, dan kemampuan psikomotor.
Menurut
Seifert dan Sulton (2009) kualitas siswa/ peserta didik yang berbakat dalam
bidang akademik adalah mereka menunjukkan salah satu atau beberapa kondisi
berikut:
a)
Siswa berbakat cepat
memahami sesuatu dan mandiri dibanding teman sebayanya
b)
Mereka memiliki kosa
kata yang sangat pesat perkembangannya, juga lebih cepat membaca dan menulis
c)
Mereka sangat
termotivasi, khususnya dalam tugas-tugas yang menantang dan sulit
d)
Mereka menetapkan
standar yang lebih tinggi dari umumnya siswa/peserta didik.
Siswa dengan bakat akdemik sangat diuntungkan
dengan model pendidikan konvensional, dengan catatan kemampuan unggul mereka
dapat dihargai dan diberi kesempatan mengembangkan intelektualitasnya.
Sekolah-sekolah tertentu telah memiliki program-program khusus untuk memperkaya
bakat akademik siswa.
Sementara itu,
hak berbeda dialami oleh siswa yang berbakat
dalam bidang lain, dan kurang berbakat dalam bidang akademik. Untuk
memperpendek gap antara bakat dalam bidang lain dengan tuntutan sekolah, maka
pendidik perlu bersikap menerima dan menghargai berbagi ragam bakat siswa. Akan
lebih baik lagi jika guru dapat mendorong agar mereka menyesuaikan cara belajar
deengan minat dan bakat yang mereka miliki. Selain itu, guru perlu bersikap
lebih bijak dal menetapkan target prestasi pada mereka.
Hubungan
Hobi, Minat, Bakat dan Keberhasilan
Karier
Dunia remaja
adalah dunia yang sarat dengan aktivitas, dan ini merupakan bagian penting dari
kehidupan remaja. Tahukah kalian bahwa keterlibatan seseorang dalam suatu
aktivitas atau memiliki suatu hobi yang produktif bisa membantuseseoarang menjadi orang-orang dewasa yang bertanggung
jawab loh....
Sebetulnya
kegiatan atau hobi apa aja sih yang paling cocok untuk seorang remaja? Pada dasarnya sih yang
terbaik adalah segala macam kegiatan yang bisa memunculkan dan menguatkan
minat, bakat dan potensi yang kita miliki masing-masing. Nah bagaimana caranya
untuk mengenali ini semua secara cepat?
Untuk mengetahui potensi, kita perlu kenali dulu karakteristik (misalnya
pendiam, rame, senang sendirian, senang rame-rame), kecerdasan (misalnya IQ,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan-kecerdasan lainnya) serta sikap kerja kita
(santai, terburu-buru, rapi, berantakan). Nah, untuk bakat dan minat, kita bisa
tahu dari keterampilan atau kekuatan yang
kita miliki, misalnya hitung-menghitung, seni, musik, suka utak-atik mesin
atau peralatan, menulis, membantu orang, memasak, dan sebagainya. Nah, kalau
sudah bisa mendapatkan gambaran seperti apa sih kita ini, kita pun mulai bisa
menentukan aktivitas atau hobi yang sesuai supaya potensi, bakat dan minat kita
pun terasah.
Ada tiga alasan utama kenapa kita perlu beraktivitas atau menekuni suatu hobi, yaitu:
Hobi bisa meningkatkan rasa percaya
diri. Kalau kita bisa menemukan suatu kegiatan atau hobi tertentu, berarti kita
membangun kemampuan dan keterampilan diri sehingga kita pun menjadi percaya
diri.
Dengan mempunyai
suatu kegiatan atau hobi (yang positif pastinya dong), itu berarti kita telah
menemukan dan memiliki identitas. Salah satu tahapan kehidupan remaja adalah
pencarian identitas kan? Nah dengan kita memiliki hobi atau melakukan kegiatan
tertentu seolah-olah mengatakan kepada dunia, “Hey, aku suka melakukan ini. Ini
membuatku merasa nyaman. Jadi kegiatan ini adalah bagian dari diri saya”.
Misalnya kalau kita senang musik dan punya bakat vokal, kenapa engga kita
melakukan kegiatan yang sesuai dengan bakat dan hobi ini? Dan tunjukkan ke
dunia bahwa musik adalah bagian dari kehidupan kita!
Dengan memiliki
suatu hobi, kita pun jadi nggak bosan. Perasaan bosan sebetulnya bisa jadi
“penyakit” buat remaja loh. Kalau kita nggak punya kegiatan atau hobi,
lama-lama pun jadi bosan dan bete, dan
akhirnya bisa jadi kita mudah sekali terpengaruh oleh hal-hal yang negatif.
Dengan mempunyai kegiatan, kita sebetulnya membantu diri sendiri untuk
menghindar dari masalah.
Nah, beberapa kegiatan atau hobi
yang bisa membantu memunculkan potensi kita antara lain:
Partisipasi di bidang olah raga
atau kegiatan-kegiatan fisik lainnya.
Kreativitas dan kesenian, seperti
menari (modern, tradisional, balet), drama, seni peran, musik, menulis, desain
produk, dan sebagainya.
Jadi, marilah mulai
berkegiatan dan tunjukkan pada dunia siapa kamu sebenarnya!!
Keberhasilan dan minat,
keberhasilan dan hobi, keberhasilan dan bakat.
Nah pertanyaannya apakah benar
seperti itu? Apakah benar minat kita mempengaruhi terhadap keberhasilan kita?
Apakah benar hobi kita mempengaruhi
keberhasilan kita?
Apakah benar bakat kita
mempengaruhi keberhasilan kita?
Dan jika dibalik pertanyaannya,
apakah benar jika kita tidak memiliki minat, tidak
memiliki hobi
dan bakat dalam bidang tertentu maka kita tidak akan berhasil dalam hal itu?
Apakah benar seperti itu? Coba tanyakan dalam diri anda, apakah benar seperti
itu adanya? hubungan antara bakat, hobi, minat dan karier
No comments:
Post a Comment