PENDEKATAN KONSELING
Pada akhir abad 19 seorang ahli psikologi bernama Sigmund Freud mengembangkan pendekatan konseling yang kemudian dikenal dengan psikoanalisis. Ancangan ini kemudian menjadi dasar bagi ancangan-ancangan psikologi setelahnya, baik yang mengembangkan maupun menentangnya.
1. Hakekat manusia
Menurut Freud, kehidupan manusia ditentukan oleh masa-masa awal kehidupannya (1-5 tahun) yang dikenal dengan istilah golden age. Masa inilah yang akan sangat mempengaruhi perkembangan seseorang pada tahap perkembangan selanjutnya. Menurutnya, pengalaman-pengalaman masa bayi seseorang akan ditekan ke alam bawah sadarnya dan kemudian akan muncul pada tahap perkembangan di masa akan datang.
2. Struktur kepribadian
Struktur kpribadian seseorang menurut freud terdiri dari sadar, prasadar,dan bawah sadar. Kemudian pada perkembangannya, struktur ini dikenal dengan istilah id, ego dan super ego.
Id adalah komponen biologis kepribadian yang merupakan sumber energi psikis dan tempat instink. Id memiliki fungsi primer yang dalam bekerjanya menggunakan prinsip kepuasan. Keseluruhan aspek id berada dalam lapisan ketidaksadaran.
Ego merupakan komponen psikologis individu yang berfungsi sebagai eksekutif kepribadian dengan menggunakan prinsip realitas dalam bekerjanya. Ego merupakan tempat intelegensi dan aspek rasionalitas. Sebagian besar aspek ego berada dalam lapisan kesadaran.
Superego adalah komponen sosial yang berfungsi sebagai hakim kepribadian yang merupakan tempat kode-kode moral sosial masyarakat dengan menggunakan prinsip kesempurnaan dalam kerjanya. Sebagian besar aspek superego berada dalam lapisan ketidaksadaran.
3. Kecemasan dan Mekanisme Pertahanan Ego
Kecemasan (anxiety) merupakan perasaan takut yang berasal dari perasaan, kenangan, keinginan, dan pengalaman yang ditekan, tetapi muncul dalam alam kesadaran. Kecemasan muncul sebagai akibat perebutan energi psikis antara id, ego, dan superego.
Mekanisme pertahanan ego/diri (self defence mechanism) membantu individu mengatasi kecemasan dan mencegah ego dari kekalahan secara psikologis (Corey, 2013). Mekanisme ini normal selama tidak menjadi gaya hidup yang membuat individu menghindar dari menghadapi kenyataan. Cara kerja mekanisme pertahanan ego ialah menolak atau mengaburkan kenyataan dan terjadinya tidak disadari oleh individu. Mekanisme pertahanan diri terdiri dari represi, penolakan, pembentukan reaksi, proyeksi, displacement, rasionalisasi, sublimasi, regresi, introyeksi, identifikasi, dan kompensasi.
4. Perkembangan Kepribadian
Ada 5 tahap perkembangan kepribadian, yaitu:
a. Oral (lahir – 18 bulan),
b. Anal (18 bulan – 36 bulan),
c. Fallis (3 tahun – 6 tahun),
d. Latensi (6 tahun – 12 tahun), dan
e. Genital (12 tahun ke atas).
Pribadi yang sehat tercipta ketika ego berfungsi dengan baik sebagai penyeimbang antara keinginan id dan superego. Namun apabila ego seseorang tidak berfungsi dengan baik maka pribadi seseorang cenderung malasuai. Hal ini akibat keinginan yang di repress kemudian muncul kembali ke alam sadar/ego. Munculnya berbagai kecemasan yang disertai mekanisme pertahanan diri yang berlebihan adalah indikasi terjadinya pribadi malasuai.
5. Proses Konseling
Konseling pada dasarnya adalah proses rekonstruksi kepribadian konseli dengan tujuan membantu konseli menjadikan materi yang tidak disadari menjadi disadari, memfungsikan ego secara efektif, menghidupkan kembali pengalaman awal dan menangani konflik yang direpresi, dan mencapai kesadaran intelektual dan emosional (Corey, 2013).
Adapun tahapan konseling psikoanalisi sebagai berikut:
a. Tahap pembukaan, merupakan tahap penentuan kelayakan masalah konseli untuk ditangani psikoanalisis.
b. Tahap pengembangan transferensi adalah tahap untuk mengembangkan dan menganalisis hubungan konseling yang menyadarkan perilaku masa lalu konseli yang mempengaruhi perilakunya saat ini sehingga ia mampu membuat keputusan yang lebih layak.
c. Tahap penanganan (working through) adalah proses pemecahan konflik-konflik dasar yang termanisfestasi dalam hubungan konseli dengan konselor melalui pengulangan interpretasi dan eksplorasi bentuk-bentuk resistensi konseli.
d. Tahap Resolusi Transferensi yaitu tahap yang dimaksudkan untuk mengatasi ketergantungan konseli kepada konselor setelah konflik utama terselesaikan dalam konseling. Jika konseli siap menghadapi kenyataan, maka konseling diakhiri.
6. Teknik-Teknik Konseling
Teknik-teknik pokok yang digunakan dalam konseling psikoanalisis, yaitu:
a. Interpretasi adalah penjelasan dan bahkan pembelajaran kepada konseli tentang makna perilaku yang ditampakkan dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi, dan transferensi.
b. Asosiasi bebas adalah teknik yang digunakan untuk mendorong konseli agar melaporkan semua yang terjadi padanya tanpa penilaian dan sensor.
c. Analisis mimpi adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan materi dan simbol-simbol mimpi konseli.
d. Analisis transferensi adalah teknik yang digunakan untuk membantu konseli menyadari motif, penyebab, dan dinamika hubungan konseling dengan mengungkapkan dan menjelaskan manifestasi interaksi konseli dengan konselor dalam relasi konseling.
e. Analisis resistensi adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan alasan-alasan resistensi konseli sehingga menyadarinya dan mampu menanganinya.
No comments:
Post a Comment