RPL BIMBINGAN KONSELING LAYANAN KLASIKAL K13


MENGEMBANGKAN PENAMPILAN DIRI
DI DEPAN ORANG LAIN

A.    TUJUAN
       Umum                                :   Siswa dapat mengembangkan penampilan diri yang baik di depan orang lain
       Khusus                              : - Siswa dapat menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan penampilan diri di depan orang lain.
-   Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang menghambat penampilan diri di depan orang lain.
-    Siswa dapat memberi contoh langkah-langkah yang dapat dilakukan jika penampilan diri kurang memadai di depan orang lain.


B.     BIDANG BIMBINGAN            :    Pribadi
C.     KELAS                            :    2 SLTP                 
D.    WAKTU                          :    1X Pertemuan
E.     MEDIA                            :    -
F.      METODE                        :    Diskusi dan simulasi
G.    MATERI

 

Pendahuluan

Pada umumnya sesuatu yang dilakukan dengan baik oleh seserang menuntut koordinasi dari seluruh anggota tubuh. Seorang atlit atau pemain yang sukses pasti mampu mengusai anggota tubuhnya dan mengembangkan keterampilan serta tingkah laku yang menguntungkan bagi penampilan dirinya. Sama halnya dengan seorang pembicara yang tidak mungkin hanya menggunakan suara dan bahasa yang efektif saja, melainkan menggunakan seluruh tubuh termasuk otot, emosi, pikiran dan kepribadiannya dalam penampilannya.
Kesuksesan dalam berkomunikasi sangat bergantung pada cara penampilan diri. Oleh karena itu suatu keharusan bagi seorang yang menginginkan untuk mempengaruhi atau bahkan mengubah orang lain dengan memahami prinsip dasar menguasai aspek-aspek penting dari penampilan diri.
Penampilan diri di depan orang lain
Pada waktu seseorang menampilkan diri di depan orang lain, misalnya memberi sambutan di depan orang banyak, ia bisa mengalami perasaan cemas yang tidak wajar, ataulupa diri karena merasa menjadi pusat perhatian orang banyak. Sering juga timbul rasa malu, cemas dan kurang tenang. Semua gejala itu menggambarkan ketidakstabilan perasaan. kemudian berat ringannya ketidakstabilan tersebut tergantung pada konsep yang dimiliki orang tersebut tentang dirinya sendiri, kemampuannya, penerimaannya dan hubungannya dengan orang lain.
Menurut A.E.Hope (1985) salah satu faktor yang mempengaruhi sikap-perasaan dan keadaan dalam penampilan dirinya adalah rasa takut. Apabila rasa takut itu dapat dikurangi, maka gejala gugup, gelisah, ketegangan otot, dsb akan berkurang. Akan tetapi sikap seimbang atau tenang (poised) dapat diganggu oleh beberapa faktor antara lain:
1.        Faktor fisik; pada saat terjadi goncangan emosi yang mengubah bekerjanya kelenjar, otot, da nafas.
2.        Keadaan yang belum biasa dan kurang dapat dikuasai
3.        Aku atau egosentris dari seseorang yang menimbulkan pertanyaan “apa yang sedang dipikirkan oleh orang lain tentang aku ?”
4.        Rasa rendah diri yang menyebabkan rasa tidak mampu dan perasaan kurang apabila dibandingkan dengan orang lain.
Tanda-tanda yang sering menunjukkan ketidak stabilan emosi atau perasaan ialah: gemetar, kaku, otot tegang, badan bergerak-gerak, keluar keringat dingin, suara serak, dan bernada tinggi, nafas cepat, muka memerah, penarikan syaraf, dan ludah sering tertelan.
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa penampilan diri yang kurang baik ternyata sangat dipengaruhi oleh aspek fisik dan psikis. Berbagai hal yang dapat mengganggu penampilan diri seseorang bisa berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari orang lain. Penampilan diri yang kurang kurang bai akan sangat nampak sekali dengan adanya gejala-gejala yang aneh pada diri seseorang.
Dalam mengembangkan penampilan diri yang baik seseorang perlu menguasai beberapa hal, antara lain:
1.      Menguasai kondisi fisiknya.
Seseorang yang dapat mengendalikan kondisi fisiknya akan lebihmudah dalam berinteraksi dengan orang lain. Dia akan lebih percaya diri ketika berbicara dengan orang lain tanpa memikirkan kondisi fisiknya.
2.                  Mempergunakan keadaan fisik yang sedang mengalami perubahan
Perubahan fisik yang sedang terjadi dapat digunakan dalam upaya mengembangkan keterampilan sosialnya. Orang yang pandai dalam bergaul bisa saja mempergunakan gerak penyerta ketika berbicara dengan orang lain, sehingga perasaan nervous yang sedang dialami dapat terkurangi.
3.      Mempermudah situasi yang kompleks
Dengan mempermudah situasi yang “dianggap” kompleks maka ketakutan-ketakutan yang menyebabkan ketidak stabilan emosi dalam diri seseorang dapat di minimalisir. Orang yang terbiasa menganggap mudah segala situasi akan lebih mudah pula dalam bergaul dengan siapapun, karena dia tidak pernah atau jarang mengalami rasa takut yang berlebihan sebelum bertemu dengan orang lain/asing.
4.      Memindahkan perhatian dari diri sendiri kepada hal-hal di luar diri.
Perhatian pada diri yang berlebihan, ketika sedang berada di depan orang lain, akan menyebabkan diri seseorang merasa terancam dan takut ada kekurangan. Orang yang berfikir bahwa dirinya sedang tidak aman karena ada di depan orang banyak akan mengalami kesulitan dalam proses interaksinya dibandingkan dengan orang yang lebih memperhatikan segala sesuatu yang ada di luar dirinya (Orang lain)

KESIMPULAN
         Penampilan diri penting artinya bagi seseorang. Orang yang mempunyai keterampilan baik dalam menampilkan diri akan lebih mudah dalam bergaul dengan orang lain. Dengan kata lain penampilan itu penting bagi keberlangsungan proses sosialisasi yang lancar.
         Siswa sebagai salah satu bagian dari masyarakat tentunya perlu belajar bagaimana ber-penampilan diri yang baik di depan orang lain. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam pergaulannya, dan dapat mengidentifikasi berbagai alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi penampilan dirinya yang kurang.





H.    KEGIATAN SISWA
1.      Perwakilan dari siswa sebanyak 2 orang orang maju ke depan kelas untuk bermain simulasi.
2.      Dua orang tersebut bersimulasi tentang bagaimana penampilannya ketika berhadapan dengan orang lain (temannya).
3.      Setelah simulasi selesai, seluruh siswa yang ada di kelas diminta memberi balikan.
4.      Siswa yang lain mengungkapkan pengalaman-pengalamannya yang berkaitan dengan penampilan diri.
5.      Siswa mengerjakan tugas rumah (PR) yaitu siswa menceritakan pengalamannya yang berkaiatan dengan penampilan dirinya pada selembar kertas, dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

KOMENTAR GURU PEMBIMBING
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

No comments:

Post a Comment