MENGATASI KONFLIK
DALAM PERGAULAN
A. TUJUAN
Umum : Siswa dapat memahami bagaimana mengatasi konflik dalam pergaulan
Khusus :
- Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang
berkaitan dengan timbulnya konflik.
-
Siswa dapat menyebutkan beberapa hal yang berkaitan dengan
penyelesaian konflik
-
Siswa dapat memberikan contoh tentang langkah-langkah
yang akan diambil untuk mengatasi konflik
B.
BIDANG BIMBINGAN : Sosial
C.
KELAS : XI, XII
D.
WAKTU : 1 X 45 Menit
E.
MEDIA : -
F.
METODE : Diskusi dan simulasi.
G.
MATERI
Pendahuluan
Kebutuhan akan orang lain dapat kita lihat pada awal kehidupan manusia.
Hal ini menunjukkan bahwa kita dalam kehidupan sehari-hari sangat dan tidak
bisa lepas dari orang lain. Kita sadari atau tidak dalam setiap pergaulan,
telah terlaksana suatu proses pembelajaran karena diantara mereka yang terkait
terjadi saling interaksi, saling pengaruh mempengaruhi dalam suatu rangkaian
peristiwa kehidupan, yang mampu menciptakan iklim belajar mengajar sendiri.
Dalam bersosialisasi dengan sesama, konflik dan beda pendapat antara
mereka sering terjadi. Konflik hadir karena pada dasarnya manusia lahir dengan
sifat, pribadi, lingkungan yang berbeda. Konflik bisa terjadi dimana dan kapan
saja. Adanya konflik bisa menjadi berguna karena bisa menyebabkan perubahan
pribadi dan mengajarkan kita untuk lebih menghormati dan menghargai keberadaan
orang-orang disekeliling kita.
Konflik yang terjadi memerlukan suatu penyelesaian yang baik agar
interaksi akan tetap terjaga. Kita harus berusaha menyelesaikan konflik, karena
menghindar dan penyelesaian yang tergesa-gesa akan menimbulkan masalah yang
lebih berat dalam pergaulan kita nantinya. Kebanyakan konflik terjadi pada
mereka yang masih remaja, dimana pada masa ini rasa egois dan mau menang
sendiri sangat dominan dalam pergaulan mereka.
Sekolah disamping tempat siswa mencari ilmu untuk masa depan mereka,
diharapkan juga membantu para siswanya dalam masalah hidup bersosialisasi. Hal
ini penting mengingat latar belakang dari setiap siswa berbeda dan kebanyakan
dari mereka belum bisa memahami betul/ mengetahui cara berinteraksi dengan
sesama secara baik dan benar.
Pengaruh persepsi terhadap perilaku seseorang.
Konflik sering menimbulkan
persepsi salah mengenai tingkah laku, motivasi dan sikap baik dari diri sendiri
atau orang lain. Menurut Utomo Purnomo ( dalam Kartini Kartono),ada beberapa
distorsi yang sering ditemukan yaitu:
1)
Citra diri dalam cermin, yaitu adanya perasaan bahwa
mereka dalam/ ada pada pihak yang benar. Di satu pihak merekaa ingin keadilan
dan di pihak lain mereka mau menang sendiri.
2)
Mekanisme “selembar balok”, yaitu keadaan dimana
masing- masing pihak melihat dengan jelas kesalahan dan kekurangan orang lain
tetapi tidak melihat kesalahan dan kekurangan sendiri
3). Standar
ganda yaitu keadaan dimana masing- masing pihak merasa bahwa perbuatan yang
dapat dibenarkan untuk dirinya tidak dapat dibenarkan untuk orang lain
4). Berfikir
secara ekstrim yaitu kedua belah pihak merasa bahwa perbuatan yang satu
dipandang baik dan sebaliknya.
Dalam keadaan konflik sering timbul perasaan
ambivalensi, yaitu seseorang mengalami dua perasaan yang bertentangan. Disatu
pihak merasa bermusuhan dan ingin memaksa dia untuk menerima pendapatnya dan di
pihak lain menyukai sekaligus ingin agar dirinya diterima dan dihargai. Hal
seperti ini mengakibatkan “self- fulling prophecy”, yaitu ramalan yang
terpenuhi oleh karena anda bertindak sesuai dengan ramalan tersebut.
Dalam penyelesaian konflik secara baik, diperlukan
usaha memelihara kelangsungan komunikasi yang efektif. Dalam berkomunikasi
dengan orang lain yang terlibat dalam konflik, perlu diperhatikan beberapa hal
di bawah ini:
1. Respon
yang menunjukkan pengertian
2. Pemakaian
pernyataan pribadi dan pernyataan mengenai hubungan dalam membuka diri tentang
pendapat, motif dan perasaan diri.
3. Pemberian
umpan balik yang berguna tanpa menilai orang lain.
4. Penerimaan
terhadap orang lain meskipun tidak dapat menyetujui tingkah lakunya.
Suasana saling percaya
Suasana saling percaya sangat penting dalam
mengatasi konflik dengan baik. Ada dua cara membina suasana tersebut, yaitu:
1. Menunjukkan
kepercayaan terhadap orang lain ddengan membuka diri dan mengakui kelemahan
diri demi penyelesaian konflik tersebut
2. Tidak
menyalah gunakan pihak lain yang memberanikan diri dan mengakui kelemahannya.
Penyelesaian secara bersama
Menurut Utomo Purnama (1985) cara yang akan membawa hasil dalam
penyelesaian konflik adalah melibatkan diri dengan pihak lain dalam bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama
Bekerja sama untuk suatu tujuan bisa menumbuhkan hasil yang kuat dan
positif pada pergaulan antara dua individu. Kerjasama mengakibatkan
bertambahnya peraasaan senang satu terhadap yang lain, bertambanya pula rasa
percaya diri dan bertambah besar pula kesediaan untuk mendengarkan orang lain
dan dipengaruhi oleh orang lain.
Usaha merasakan suatu konflik adalah suatu hal yang sangat penting yang
harus dirumuskan bersama adalah sebab-sebab terjadinya konflik dan melukiskan
besar kecilnya konflik tersebut. Jika konflik dirumuskan secara kongkrit maka
akan lebih mudah diselesaikan. Akan tetapi jika suatu konflik dipandang sebagai
pertarungan untuk menang atau kalah, dimana seseorang akan menang dan yang lain
harus kalah, maka penyelesaian yang baik akan sulit dicapai.
Langkah- langkah dalam usaha mengatasi konflik.
Beberapa langkah
untuk mengatasi konflik yang timbul dalam pergaulan yaitu:
1. Rumuskan
masalah secara lengkap, termasuk tingkah laku orang lain dan keadaan yang
dihadapinya.
Dengan rumuskan masalah secara lengkap maka masalah
yang dihadapi akan menjadi lebih jelas sehingga jalan pemecahan yang akan
diambil akan lebih mudah.
2. Mendiagnosa
sebab-musabab timbulnya konflik sehingga dapat mencegah kemungkinan adanya
konflik lain diwaktu yang akan datang.
Hal ini perlu dilakukan agar langkah pemecahan yang akan diambil nantinya
tidak justru menimbulkan konflik baru dengan orang lain.
3. Pikirkan
beberapa kemungkinan untuk penyelesaian
Dengan memikirkan beberapa kemungkinan jalan penyelesaian maka peluang
untuk mengatasi konflik dengan segera
akan lebih terpenuhi. Jika suatu alternatif pemecahan yang dilakukan mengalami
kegagalan, maka dapat dilakukan alternatif lain yang memungkinkan untuk
penyelesaian konflik.
4. Pilihlah
salah satu kemungkinan berdasarkan evaluasi bersama tentang akibat yang mungkin
terjadi
Prioritas utama perlu dilakukan dalam memilih langkah penyelesaian yang
akan dilakukan. Dengan langkah ini seseorang akan lebih mudah dan lancar dalam
usaha mengatasi konfik, sebab focus pemikiran yang di miliki tertuju pada satu
tujuan pokok yang diinginkan.
5. Laksanakan
bersama penyelesaian yang telah di pilih
Niat baik dari seseorang dalam usaha menyelesaikan konflik sangatlah
penting, artinya konflik yang alami tidak akan pernah terselesaikan jika tidak
ada keinginan untuk segera menyelesaikan dalam bentuk langkah-langkah kongkrit
yang harus dilakukan. Maka dari itulah penting bagi seseorang untuk segera
melaksanakan alternatif pemecahan yang telah dipilih dengan tetap bekerja sama
dengan orang lain.
KESIMPULAN
Dalam kehidupan sehari- hari kita tidak bia lepas dari peran serta orang
lain, dimana dalam setiap interaksi antara mereka terkadang menimbulkan sebuah
konflik. Konflik yang terjadi biasanya sering dialami oleh anak-anak yang
sedang mengalami masa puber dimana emosi dan ego dari mereka sangat tinggi.
Suatu conttoh yang dialami oleh anak-anak pubertas adalah rintangan kerjasama.
Sebagai reaksi terhadap keadaan itu dapat diduga, secara konsekuen mereka
mencari akal untuk melengkapkan rintangan-rintangan atau bersikap pasif
terhadap keadaan tersebut. Karena mereka tidak punya harapan lagi akan
perbaikandalam keadaan tersebut. Dengan adanya contoh masalah diatas, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut: Jika konflik dianggap sebagai masalah
bersama, maka akan terbuka komunikasi; sehingga perasaan saling percaya dapat
bertambah, dan motifasi untuk mencari suatu penyelesaian menjadi lebih mudah.
H. KEGIATAN SISWA
1.
Perwakilan dari siswa (2-3 orang) maju ke depan kelas
untuk bermain simulasi.
2.
Siswa memainkan peran bagaimana jika seseorang sedang
mengalami konflik dengan orang lain.
3.
Siswa menunjukkan langkah-langkah apa yang harus
diambil untuk mengatasi konflik
4.
Setelah simulasi selesai, seluruh siswa memberikan
masukan dan balikan tentang langkah-langkah yang sebaiknya diambil untuk
mengatasi konflik.
KOMENTAR GURU
PEMBIMBING :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
No comments:
Post a Comment