BELAJAR
DAN HASIL BELAJAR
- Pengertian Belajar
Semua
orang mengenal istilah belajar, aktifitas belajar telah ada sejak adanya
manusia. Manusia melaksanakan aktifitas belajar karena belajar sebagai salah
satu kebutuhan. Ahli belajar mengatakan bahwa manusia adalah makhluk belajar,
karena dalam dirinya terdapat potensi untuk belajar. Belajar menjadi suatu yang
tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, hampir sepanjang waktu melakukan
ritual belajar. Pengertian umum belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari orang lain yang lebih tahu, dari pengalaman, dari membaca dan sebagainya. Beberapa pengertian tentang belajar diantaranya:
ritual belajar. Pengertian umum belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari orang lain yang lebih tahu, dari pengalaman, dari membaca dan sebagainya. Beberapa pengertian tentang belajar diantaranya:
1. Faham
behavioristik, belajar sebagai pengubahan tingkah laku pada diri seseorang yang
dilakukan melalui latihan/ membiasakan reaksi atas stimulus/ rangsangan yang
ada.
2. Faham
kognitif, belajar sebagai usaha untuk mengerti tentang sesuatu, yang dilakukan
secara aktif oleh pembelajar. Keaktifan belajar tersebut bisa berupa mencari pengalaman,
mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktekkan,
dan respon lainnya untuk mencapai tujuan.
3. Dalam
kamus besar bahasa indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu tertentu dengan bergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan itu akan
diikuti oleh hasil bagi orang yang bersangkutan.
Dari
faham diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di
dalam kepribadian dan tingkah laku manusia dalam bentuk kebiasaan, penguasaan
pengetahuan atau ketrampilan, dan sikap berdasarkan latihan dan pengalaman
dalam mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan untuk mengumpulkan
pengetahuan melalui pemahaman, penguasaan, ingatan, pengungkapan kembali di
waktu yang akan datang. Belajar berlangsung terus-menerus dan tidak boleh
dipaksakan.
Belajar
juga mengandung pengertian bahwa
perubahan perilaku itu akibat pengalaman yang diperoleh melalui pengamatan,
pendengaran, membaca dan meniru. Manusia adalah makhluk yang berbudaya, befikiran
modern, cekatan, pandai dan bijaksana yang diperoleh melalui proses membaca,
melihat, mendengar dan meniru. Seseorang belajar dengan mengagumi suatu obyek,
figure melalui bacaan, pengamatan dan pendengaran, yang kemudian disenangi dan
dikagumi, seperti tertarik pada keindahan, kerapian dan kedamaian suatu obyek. Seorang
figure atau tokoh yang dikenal melalui pengamatan, bacaan, drama sinetron,
karena dia berkata benar, logis dan nyata, maka pengamat tertarik dan berupaya
untuk meniru dan mengikutinya.
Karena
pentingnya masalah belajar dan mencari ilmu pengetahuan, sampai Allah
memerintahkan ‘Carilah Ilmu sampai ke negeri Cina’, mempunyai makna bahwa
manusia dilahirkan ke bumi untuk menjadi kholifah dan menjadi orang pandai.
Menuntut ilmu tidak cukup di negeri sendiri, perlu mengembangkan sampai ke
negeri orang meskipun itu
tempatnya jauh di negeri seberang, dan sebagai negara konflik atau tidak mengenal peradaban agama,
kita diperintah untuk menggali kemajuan melalui ilmu pengetahuan.
Membaca
merupakan kegiatan belajar, membaca informasi, membaca pengetahuan, membaca
situasi, membaca ketatanegaraan, membaca norma agama agar mampu hidup dalam
masyarakat. Membaca tidak hanya sekedar membaca yang tertulis, tetapi juga yang
tidak tertulis, misalnya membaca gejala alam, membaca data, situasi politik
dsb. Agar kita tahu tentang informasi tersebut. Alvin Toffler, tokoh komunikasi
menyebutkan “Siapa yang menguasai informasi maka dialah yang menguasai dunia”.
- Hasil Belajar.
Definisi
hasil belajar menurut Djamarah (2000;45), merupakan prestasi dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun
kelompok. Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan
pengorbanan yang besar, keuletan, kesungguhan dan kemauan, rasa optimisme yang
tinggi untuk bisa mencapainya. Sementara itu Arikunto (1990;133), mengatakan
bahwa hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar,
perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur.
Perubahan pada diri individu yang belajar berupa pengetahuan, kecakapan, sikap,
pengertiam dan penghargaan diri pada individu tersebut.
Tujuan
kegiatan belajar dapat diklasifikasikan
menjadi 3 kelompok yaitu: Kawasan
1.
Kognitif
2.
Afektif
3.
Psikomotor
Tujuan kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir,
mencakup kemampuan intelektual, dari yang sederhana yaitu mengingat sampai
memecahkan masalah, menghubungkan gagasan. Terdapat 6 tingkatan yaitu: mengingat, mengerti, memakai,
menganalisa, menilai dan mencipta.
Tujuan afektif, merupakan tujuan belajar yang
berhubunhgan dengan perasaan, emosi, system nilai, dan sikap hati (attitude) yang menunjukkan penerimaan
atau penolakan terhadap sesuatu. Tujuann afektif dari yang paling sederhana
yaitu memperhatikan fenomena sampai kepada yang komplek yang merupakan faktor internal seseorang. Seperti: minat, sikat hati, sikap
menghargai, system nilai serta kecenderungan emosi.Dalam mencapai tujuan
afektif memerlukan keteladanan dan waktu yang cukup, tidak seperti pencapaian
kawasan kognitif. Kawasan afektif diantaranya adalah kemampuan dalam menerima,
menanggapi, menghargai, mengorganisasikan dan menghayati.
Kawasan psikomotor adalah, kawasan yang berorientasi pada
keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action),
yang memerlukan koordinasi antara syaraf, fikiran dan otot, sihingga diperoleh
tingkat keterampilan fisik tertentu. Misalnya kegiatan yang dihubungkan dengan
latihan menuls, berbicara, olahraga serta bidang studi berkaitan dengan
keterampilan. Ketrampilan dalam membongkar dan memasang mesin, mereparasi
mesin, mengatur muatan kapal, menggunakan berbagai alat atau perkakas bengkel,
membuat grafik dan lain-lain.
Dapat
disimpulkan bahwa perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar memiliki
ciri-ciri sbb:
1.
Adanya kepuasan dan
kebanggaan yang dapat memotivasi diri untuk terus belajar.
2.
Menambah keyakinan akan
kemampuan dirinya.
3.
Hasil belajar yang
dicapai bermakna bagi diri sendiri, akan tahan lama diingat, membentuk
perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dan dapat digunakan sebagai
alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya.
4.
Kemampuan untuk
mengontrol, menilai dan mengendalikan diri dalam proses dan usaha belajarnya.
Berkaitan
dengan usaha untuk mencapai hasil belajar, sering dijumpai masalah sehingga
prestasi tidak bisa mencapai hasil yang optimal. Masalah yang muncul dapat
mengganggu tugas perkembangan pada fase berikutnya, bahkan akan mengganggu
dalam menjalani kehidupan. Masalah-masalah tersebut adalah:
- Kemampuan akademik, yaitu yang memiliki kemampuan inteligensi tinggi tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.
- Ketercepatan dalam belajar, yaitu yang memiliki kecerdasan(IQ ≥ 130), yang memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat tinggi.
- Sangat lambat dalam belajar, yaitu yang memiliki kemampuan akademik kurang memadahi dan perlu mendapat pendidikan/pengajaran khusus.
- Kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan kurang bersemangat dalam belajar, malas.
- Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi dan kegiatan belajar sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, misal suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya, dst.
Sedangkan
berkaitan dengan masalah atau gangguan emosional yang berpengaruh terhadap
hasil belajar, diantaranya adalah:
- Hiperaktif, cenderung tidak bisa duduk dengan tenang saat belajar.
- Cepat bosan (distractibility), sering mengalihkan perhatian ke berbagai obyek lain, mudah dipengaruhi, dan tidak bisa memusatkan perhatian.
- Pendiam, pasif, sangat perasa (poor self concept), sehingga mudah tersinggung.
- Cepat bereaksi (impulsif), atas pertanyaan yang diberikan tetapi jawabannya tidak menunjukkan berfikir yang logis.
- Suka merusak benda-benda disekitarnya (destuctive behavior), sikap agresif yang negatif, mudah tersinggung.
- Suka mengeluarkan kata-kata kasar, tidak sopan (distruptive behavior), cenderung suka mengejek, menentang guru.
- Selalu tergantung kepada orang tua (dependency), merasa takut dan tidak mampu untuk berani melakukan sendiri dan sangat bergantung kepada orang-orang disekitarnya.
- Sikap dalam Belajar
Beberapa
tips, sikap dalam belajar yang baik agar diperoleh hasil yang optimal adalah:
- Rumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam belajar.
- Belajar harus percaya diri dan memiliki motivasi yang kuat.
- Lingkungan belajar harus menyenangkan.
- Sarana dan prasarana belajar yang memadahi.
- Lengkapi buku-buku pelajaran, buku tulis dan alat-alat tulis (pensil, fulpen, penghapus, penggaris, busur, jangka, text marker, pensil warna-warni, rautan dst), karena peralatan tersebut sebagai dukungan kekuatan pribadi Anda untuk siap dalam belajar.
- Miliki ketrampilan belajar dengan suka membaca, menuliskan dan membuat pertanyaan.
- Buat catatan (tulis dan susun), jadikan menulis dan bertanya sebagai hal yang menyenangkan.
- Berlatihlah disiplin, jujur dan bertanggung jawab atas hasil belajar.
- Kenalilah gaya belajar dan optimalkan sesuai kemampuan Anda.
- Belajar dikatakan berhasil bila ada perubahan sikap perilaku.
No comments:
Post a Comment