Belajar Dan
Bekerja Untuk Mendapat Penghasilan
Manusia sejak lahir hingga meninggal selalu melakukan
kegiatan apa yang disebut dengan belajar dengan kata lain sesuai dengan istilah
long life education. Dengan melakukan kegiatan belajar maka manusia akan
memperoleh beberapa keuntungan, karena pada dasarnya belajar adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh seorang individu yang mana setelah melakukan
kegiatan belajar tersebut individu akan memperoleh pengetahuan baru, ilmu baru,
ketrampilan baru dan lain-lain.
Tinggi rendahnya tingkat pendidikan seseorang (secara
formal) akan sangat mempengaruhi tingkat kwalitas dunia kerjanya. Semakin
tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan akan menekuni dunia kerja yang
berkwalitas, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat penghasilan
orang tersebut. Ada kata-kata yang bijak yang pernah dilontarkan oleh tokoh
kulit hitam Nelson Mandela bahwa pendidikan dapat memotong rantai kemiskinan.
Jadi pendidikan sangat penting sekali bagi manusia dalam rangka mencapai
kesejahteraan hidup di masa yang akan datang.
Pada dasarnya level dunia kerja ada 3 (tiga) tingkatan
yaitu:
1.
Tingkat dunia
kerja rendah/ kasar (tidak terlatih)
2.
Tingkat dunia
kerja terlatih
3.
Tingkat dunia
kerja profesional
A. Dunai kerja
tingkat rendah/ kasar (tidak terlatih)
Dunia kerja tingkat tidak terlatih adalah level dunia
kerja yang paling rendah. Semua orang dengan modal fisik sehat dapat
melakukannya. Untuk mendapatkan kerja dalam level dunia kerja ini tidak perlu
ijazah yang tinggi. Tanpa ijazahpun tidak menutup kemungkinan sudah dapat
meraihnya. Jenis tenaga kerja ini secara kasat mata terlihat berat beban kerjanya,
yang kadang-kadang harus disertai taruhan nyawa. Dunia kerja level ini sangat
memprihatinkan, karena beban kerjanya berat namun penghasilannya kecil.
Beberapa contoh dunia kerja tidak terlatih adalah:
tukang becak, kuli bangunan, buruh tani, penjaga makam, tugas kebersihan taman
dan lain-lain.
B. Dunia Kerja
tingkat terlatih
Dunia kerja tingkat terlatih pada dasarnya adalah
dunia kerja yang memiliki level setingkat lebih tinggi dibanding level dunia
kerja kasar, hanya saja individu yang duduk di level terlatih ini sebelum
bekerja mendapatkan pelatihan-pelatihan atau training dalam waktu yang relatif
singkat sehingga diharapkan dapat bekerja sesuai harapan. Untuk menduduki level
ini maka diperlukan ijazah formal tingkat yang rendah misalnya ijazah SD, SMP
dan tidak menutup kemungkinan SMA dan SMK. Secara umum tingkat pendapatan dunia
kerja tingkat terlatih ini lebih baik dibandingkan penghasilan dunia kerja
tingkat tidak terlatih.
Beberapa contoh dunia kerja tingkat terlatih adalah:
penjaga toko, pelayan mall, pelayan rumah makan, kasir di pertokoan, sopir,
tukang las, operator pabrik dan lain-lain
C. Dunia Tenaga
kerja Profesional
Dunia kerja profesional pada dasarnya adalah level dunia
kerja yang diperlukan kwalifikasi tertentu dalam meraihnya. Untuk memasuki
dunia kerja profesional dibutuhkan persyaratan yang tidak semudah level tenaga
kerja rendah atau terlatih. Untuk menduduki dunia kerja profesional dibutuhkan
level pendidikan tertentu. Dalam melaksanakan tugas atau kerjanya, dalam dunia
kerja profesional relatif tidak
dibutuhkan tenaga secara fisik yang berlebihan seperti halnya dunia pekerjaan
level rendah, tetapi dibutuhkan pemikiran atau intelektual yang tinggi. Dari
segi finansial dunia kerja tingkat profesional lebih baik dibanding dunia kerja
tingkat rendah dan tingkat terlatih.
Contoh tenaga kerja tingkat profesional antara lain:
Dokter, dosen, guru, pilot, pengacara atau advokat, jurnalis, arsitek dan
lain-lain.
Dari paparan di atas kita semua dapat mengambil suatu
pemahaman yang mana bahwa keberhasilan pendidikan sangat erat hubungannya
dengan kesempatan meraih sukses dalam dunia kerja yang akan datang. Kita semua menyadari bahwa hidup itu pada
dasarnya adalah pilihan. Pilihan yang kita inginkan semuanya ada syarat dan
konsekwensinya. Seseorang dengan tingkat pendidikan yang rendah kemungkinan
untuk meraih jenjang tenaga kerja profesional adalah tidak mungkin.
Dengan kata lain kalau kita (peserta didik) berharap dikemudian hari ingin sukses
mencapai cita-cita maka diperlukan sekali persiapan yang matang dan usaha yang
nyata. Kalau kita lihat, kita amati dan kita cermati semua orang-orang yang
sukses di sekitar kita atau para tokoh yang sukses dalam meraih kesuksesan pasti
diikuti usaha yang sungguh-sungguh. Dalam buku biografi orang-orang yang sukses
semua perjalanan hidup mereka dalam rangka mencapai kesuksesan dibutuhkan
perjuangan yang luar biasa. Yang lebih luar biasa lagi ternyata para
orang-orang yang sukses tersebut selain berusaha secara fisik atau jasmani
ternyata mereka juga berusaha secara mental spiritual dengan sungguh-sungguh.
Mereka beribadah dengan sungguh-sungguh. Pendekatan diri mereka pada Tuhannya
juga luar biasa.
Sehubungan dengan eratnya hubungan antara pendidikan
dengan dunia kerja ada penelitian yang
hasilnya sebagai berikut:
Kuantitas dari kesempatan kerja di
negara kita bisa dikatakan setiap tahunnya mengalami penurunan. Hal tersebut
berbanding terbalik dengan kuantitas para pencari kerja yang setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Jadi, bisa dikatakan bahwa lapangan pekerjaan yang
tersedia semakin langka dan sulit untuk didapatkan. Hanya orang-orang dengan
kualifikasi tertentu saja yang bisa dengan mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Salah satu kualifikasi
tersebut adalah menyangkut
rendahnya kwalitas atau jenjang tingkat pendidikan para pencari kerja. Tidak
dapat dipungkiri bahwa di era perdagangan global ini latar belakang pendidikan
merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh lembaga/perusahaan/seseorang
yang sedang mencari pekerja/karyawan. Tingkat pendidikan yang dimiliki
seseorang merupakan gambarang tentang kualitas orang tersebut, sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan semakin tinggi pula kualitas orang tersebut.
Penelitian tersebut di atas dilakukan untuk menguji hubungan antara tingkat pendidikan dengan lapangan pekerjaan utama di Jawa Timur tahun 2009.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa kenaikan tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi dalam lapangan pekerjaan yang akan diperoleh. Terdapat hubungan yang kuat antara pendidikan dan lapangan pekerjaan, karena pendidikan masih memberikan sumbangan yang kuat dalam mencari pekerjaan.
Penelitian tersebut di atas dilakukan untuk menguji hubungan antara tingkat pendidikan dengan lapangan pekerjaan utama di Jawa Timur tahun 2009.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa kenaikan tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi dalam lapangan pekerjaan yang akan diperoleh. Terdapat hubungan yang kuat antara pendidikan dan lapangan pekerjaan, karena pendidikan masih memberikan sumbangan yang kuat dalam mencari pekerjaan.
Perlu diketahui
oleh para peserta didik bahwa pada eranya nanti yaitu era globalisasi maka
persaingan dunia kerja semakin berat. Persaingan akan bertambah, baik dari segi
kwantitas maupun kwalitas. Pada era globalisasi nanti kalo sudah sempurna 100%
maka semua produk dan tenaga kerja asing akan masuk dan bersaing di negara kita
ini dengan bebas. Sehingga secara kwantitas
saingan semakin berat karena jumlah persaingan tidak hanya warga negara
Indonesia saja tetapi juga tenaga kerja asing. Demikian juga persaingan dari
sisi kwalitas juga akan semakin berat, karena tidak menutup kemungkinan justru
kwalitas tenaga kerja asing yang berebut dunia kerja di Indonesia lebih baik.
Sudah bukan rahasia lagi pada saatnya globalisasi nanti bahwa tenaga kerja luar
negeri tidak keberatan bekerja di Indonesia dengan penerimaan gaji sama dengan
warga negara Indonesia. Bukan suatu hal yang salah seandainya suatu perusahaan
akan memilih tenaga kerja yang lebih berkwalitas lebih baik daripada tenaga
kerja yang berkwalitas kurang baik dengan gaji yang sama.
Jika hal-hal
tersebut di atas tidak disadari lebih awal oleh para peserta didik sebagai
generasi penerus maka tidak menutup kemungkinan pada eranya nanti bangsa kita
akan menjadi buruh di negaranya sendiri. Karena untuk level kerja yang tinggi
bangsa kita tidak mampu bersaing dengan tenaga luar yang masuk atau berebut
pekerjaan di negara kita, sehingga kita hanya mampu berebut di tingkat tenaga
kerja yang rendah.
Kalau kita jujur
fenomena tersebut sudah kita lihat mulai sekarang. Kita lihat saja pada saat
jam pulang kerja di suatu pabrik atau perusaan di sekitar kita. Pada saat jam
pulang kerja terlihat berbondong-bondong tenaga kerja yang keluar dari pabrik
yang sering membuat jalan macet. Semua yang berbondong-bondong keluar tersebut
hampir semuanya kategori buruh pabrik. Jelang beberapa waktu biasanya akan
keluar mobil mewah dari dalam pabrik, yang duduk dalam mobil mewah itu biasanya
orang asing yang menduduki level tinggi dalam perusahaan atau pabrik tersebut.
Suatu yang sungguh ironis.
Apakah fenomena
seperti ini akan tetap kita pertahankan pada masa yang akan datang ? Inilah
tantangan sekaligus tugas yang tidak ringan untuk para peserta didik selaku
generasi penerus. Para peserta didik juga harus menyadari betul harapan-harapan
para orangtua. Yang jelas dan pasti orang tua akan selalu berharap bahwa
tingkat sosial ekonomi anaknya harus lebih baik dibandingkan orang tuanya. Para
orang tua bersusah payah banting tulang mencari uang dalam rangka untuk
membiayai anak-anaknya, dengan harapan anaknya sukses dalam sekolah dan juga
sukses meraih cita-citanya.
No comments:
Post a Comment