Perkembangan Remaja
I.
Perkembangan Manusia
a. Periode prakelahiran (prenatal
period)
Periode pra kelahiran ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran.
Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal
hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang
dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.
b. Masa bayi (infacy)
Masa bayi ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran
hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada
orang dewasa.Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan
seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar
sosial.
c. Masa awal anak anak (early
chidhood)
Masa awal anak
anak merupakan periode pekembangan yang merentang
dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut
dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak- anak kecil belajar semakin
mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan
bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu lama
untuk bermain dengan teman sebaya.Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar,
maka secara umum mengakhiri masa awal anak - anak.
d. Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood)
Middle and late childhoodialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam
hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar,
periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan
keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah
dikuasai.Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan
kebudayaan.Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan
pengendalian diri mulai meningkat.
e. Masa remaja (adolescence)
Adolescenceialah
suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang
terjadi pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun
hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan
pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak,
dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
f. Masa awal dewasa (early
adulthood)
Masa awal dewasaialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun
atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tigapuluhan tahun.
Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan
karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan
seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
g. Masa pertengahan dewasa (middle
adulthood)
Masa pertengahan
dewasaialah periode perkembangan yang bermula
pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan
tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi
dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang
berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
h. Masa akhir dewasa (late
adulthood)
Masa akhir dewasaialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau
tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri
atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya,
pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
II.
Perkembangan Remaja
Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos mengenai penyimpangan dan ketidakwajaran. Hal
tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang membahas
ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari
tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi
pada dirinya maupun akibat perubahan lingkungan.
Hurlock (1973) memberi batasan masa
remaja berdasarkan usia kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Menurut
Thornburgh (1982), batasan usia tersebut adalah batasan tradisional, sedangkan
aliran kontemporer membatasi usia remaja antara 11 hingga 22 tahun.
Perubahan
sosial seperti adanya kecenderungan anak-anak pra-remaja untuk berperilaku
sebagaimana yang ditunjukan remaja membuat penganut aliran kontemporer
memasukan mereka dalam kategori remaja.
Adanya peningkatan kecenderungan para remaja untuk melanjutkan sekolah atau
mengikuti pelatihan kerja (magang) setamat SLTA, membuat individu yang berusia
19 hingga 22 tahun juga dimasukan dalam golongan remaja, dengan pertimbangan
bahwa pembentukan identitas diri remaja masih terus berlangsung sepanjang
rentang usia tersebut.
Lebih lanjut
Thornburgh membagi usia remaja menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Remaja
awal : antara 11 hingga 13 tahun
b. Remaja
pertengahan: antara 14 hingga 16 tahun
c. Remaja
akhir: antara 17 hingga 19 tahun.
Pada
usia tersebut, tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi adalah sebagai
berikut:
1. Mencapai
hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik sesama jenis
maupun lawan jenis
2.
Mencapai peran sosial maskulin dan feminin
3.
Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
4. Mencapai
kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
5. Mencapai
kepastian untuk mandiri secara ekonomi
6.
Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
7.
Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
8.
Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya
kompetensi sebagai warga negara
9.
Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara
sosial
10. Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai
pedoman perilaku (Havighurst dalam Hurlock, 1973).
a. Masa Pubertas
Masa
pubertas adalah masa saat organ-organ reproduksi mencapai kematangan. Masa
pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih
kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa inilah kamu berada sekarang
Apakah kamu pernah memerhatikan perubahan fisik yang terjadi padamu saat ini?
Perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki
b.Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Ciri kelamin primer
1. Ciri kelamin primer
- Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).
- Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “Mimpi basah" yaitu proses keluarnya sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.
2. Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori tampak membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Membesarnya payudara dan puting mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori tampak membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Membesarnya payudara dan puting mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
Salah satu ciri pubertas pada
anak perempuan adalah menstruasi.Apakah menstruasi itu?
Pada saat perempuan yang telah mengalami pematangan organ reproduksi, ovarium akan secara ritun mengeluarkan sel telur. Pengeluaran sel telur pada umumnya terjadi sekitar empat minggu (28 hari) sekali. Dalam proses ini dinding rahim juga mengalami penebalan sebagai persiapan jika sel telur dibuahi.
Oleh sebab itu, jika dalam akhir siklus tersebut tidak terjadi pembuahan, sel-sel dinding rahim akan menciut, lalu mati dan akhirnya meluruh. Proses peluruhan dinding rahim ini akan keluar bersama darah, lendir, dan cairan yang berasal dari dinding rahim tersebut dikenal dengan menstruasi. Pendarahan menstruasi berlangsung selama 1sampai 8 hari.
Pada saat perempuan yang telah mengalami pematangan organ reproduksi, ovarium akan secara ritun mengeluarkan sel telur. Pengeluaran sel telur pada umumnya terjadi sekitar empat minggu (28 hari) sekali. Dalam proses ini dinding rahim juga mengalami penebalan sebagai persiapan jika sel telur dibuahi.
Oleh sebab itu, jika dalam akhir siklus tersebut tidak terjadi pembuahan, sel-sel dinding rahim akan menciut, lalu mati dan akhirnya meluruh. Proses peluruhan dinding rahim ini akan keluar bersama darah, lendir, dan cairan yang berasal dari dinding rahim tersebut dikenal dengan menstruasi. Pendarahan menstruasi berlangsung selama 1sampai 8 hari.
Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya.Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Mencari identitas diri
Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat besar.
2. Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja dapat berpengaruh negatif baik pada diri maupun bayi yang dikandungnya.
Tidak semua remaja dapat memenuhi tugas-tugas tersebut dengan baik. Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu:
1. Masalah
pribadi,
yaitu masalah-masalah yang berhubungan
dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi,
penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
2. Masalah
khas remaja,
yaitu masalah yang timbul akibat status
yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian,
kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak
yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.
Elkind
dan Postman (dalam Fuhrmann, 1990)
menyebutkan tentang fenomena akhir abad duapuluh, yaitu berkembangnya kesamaan
perlakuan dan harapan terhadap anak-anak dan orang dewasa.Anak-anak masa kini
mengalami banjir stres yang datang dari perubahan sosial yang cepat dan
membingungkan serta harapan masyarakat yang menginginkan mereka melakukan peran
dewasa sebelum mereka masak secara psikologis untuk
menghadapinya.Tekanan-tekanan tersebut menimbulkan akibat seperti kegagalan di
sekolah, penyalahgunaan obat-obatan, depresi dan bunuh diri, keluhan-keluhan
somatik dan kesedihan yang kronis.
Lebih lanjut dikatakan bahwa masyarakat
pada era teknologi maju dewasa ini membutuhkan orang yang sangat kompeten dan
trampil untuk mengelola teknologi tersebut.Ketidakmampuan remaja mengikuti
perkembangan teknologi yang demikian cepat dapat membuat mereka merasa gagal,
malu, kehilangan harga diri, dan mengalami gangguan emosional.
Tugas-tugas
perkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnya kapasitas
intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat mereka
mudah mengalami gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan
perilaku.Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja
membuat mereka mengambil resiko dengan melakukan kenakalan (Fuhrmann, 1990).
No comments:
Post a Comment